kalender islam

Followers

Macam-macam arus listrik

Pengertian listrik

Bila kita akan memulai membahas yang berkaitan dengan bidang elektronika, maka hal ini tidak lepas kaitannya dengan bidang pengetahuan listrik dengan segala permasalahan, baik yang menyangkut komponen-komponen listrik, parameter listrik, istilah-istilah listrik dan symbol listrik.

Listrik sendiri sebenarnya tidak dapat kita lihat dengan mata kepala, tetapi gejala listrik dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat mengetahui adanya listrik itu misalnya: adanya penerangan listrik dirumah-rumah, yang listriknya berasal dari sumber listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik yang dikelola oleh perusahan listrik Negara (PLN). Gejala adanya listrik juga dapat kita lihat pada lampu penerangan yang dipasang pada kendaraan bermotor dimana sumber listriknya berasal dari battery atau accu (akumulator), selain dari pada itu gejala listrik dapat pula kita lihat dari peralatan yang menggunakan listrik misalnya: radio, kipas angina, strika dan yang lainnya. Dengan demikian sebenarnya gejala listrik itu dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dan bukan merupakan hal yang aneh.

Macam-macam arus listrik

Pada dasarnya kita mengenal dua macam arus listrik yang dihasilkan oleh sumber listrik, yaitu:
Listrik arus bolak-balik (AC).

arus bolak-balik atau dalam bahasa bakunya disebut Arus AC atau Alternating Current. Pada umumnya listrik arus bolak-balik ini banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya sebagai penerangan rumah dan keperluan rumah tangga lainnya seperti menjalankan kipas angin, setrika, dan lain-lain.

Listrik arus bolak-balik ini dihasilkan oleh sumber pembangkit tegangan listrik yang dinamakan Generator Arus Bolak-balik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik.
Pada umumnya tegangan listrik yang dipergunakan untuk keperluan umum sudah distandarisasi secara nasional yaitu 110V dan 220V/AC dengan frekuensi sebesar 50Hz.
Perlu diperhatikan bahwa tegangan listrik baik yang 110V maupun 220V/AC selain berguna bagi manusia, juga sangat berbahaya apabila memperlakukannya kurang hati-hati, hindari jangan sampai aliran listrik tersebut tersentuh oleh tangan apalagi oleh anak-anak.



Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah dapat dihasilkan dengan cara merubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang diseut power supply atau adaptor, pada perangkat accesoris handphone akan dapat di temui alat traffo charger, yang digunkan untuk mengisi battery handphone.
      Listrik arus searah (DC).

Arus searah atau dalam bahasa bakunya disebut Direct Current atau Arus AC. Kalau kita perhatikan lampu penerangan yang terdapat pada kendaraan bermotor, sumber listriknya tidak lain berasal dari battery atau akumulator (accu).
Battrey 3,7 V untuk HP Nokia

Battery adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan tegangan listrik arus searah (DC).
Dengan perkembangan tekologi elektronika saat ini, listrik arus searah (DC) dapat dihasilkan dengan cara merubah arus bolak balik (AC) menjadi arus searah (DC) dengan menggunakan suatu alat yang disebut dengan power supply atau adaptor, alat ini fungsinya sama denga trafo charger yang terdapat pada handphone.
Salah satu dari rangkaian power supply ini adalah seperti pada gambar berikut ini:

    Arus dalam rangkaian

Arus listrik adalah muatan listrik yang bergerak di dalam sambungan atau dalam komponen. Seandainya arus yang keluar dari suatu tempat lebih kecil dari pada arus yang masuk ke tempat itu, maka muatan ditempat itu akan terus bertambah banyak. Tetapi hal ini tidak mungkin terjadi karena arus listrik yang masuk ke satu tempat selalu akan keluar dari situ juga. Arti dari hukum fisika ini untuk suatu rangkaian bisa di uraikan sebagai berikut: kalau ada rangkaian seri, berarti tidak ada percabangan dalam aliran listrik maka arus selalu sama pada setiap bagian dari rangkaian seri itu. Kalau ada  titik percabangan yang mana aliran arus bercabang dalam suatu rangkaian, maka jumlah arus yang masuk kedalam titik percabangan itu selalu sama dengan jumlah arus yang keluar dari titik dari percabangan itu. Misalnya terdapat rangkaian seperti dalam gambar dibawah ini

Arus I 1 masukl ke dalam P1 dan arus I 2 dan I 3 keluar dari poin P1, maka I 1 = I 2 + I 3. kalu arus yang masuk kedalam suatu titik di hitung positif dan yang keluar di hitung negatif, maka jumlah arus pada setiap titik dalam rangkaian selalu nol. Dengan difinisi ini contoh titik P1 dihitung:  I 1 + I 2 + I 3 = 0.
Hal ini disebut sebagai hukum kirchhoff

Dengan memahami kedua hukum kirchhoff di atas dan mengerti sifat dari komponen yang ada dalam suatu rangkaian komponen maka semua rangkaian elektronik bisa di seklidiki. Dalam pasal 3 beberapa contoh rangkaian akan di bahas dengan memakai kedua hukum kirchhoff.

Hukum OHM

Berdasarkan percobaan, bila antara 2 buah titik yang di hubungkan dengan sebuah kawat penghantar terdapat beda tegangan (E), maka akan mengalir arus listrik (I) yang mengalir memalui kawat penghantar tersebut.
 
Banyaknya arus yang mengalir pada kawat penghantar tersebut tergantung dari beda tegangan antara ke 2 titik tersebut. Makin besar beda tegangan antara titik A dengan titik B, maka makin besar pula arus yang akan mengalir pada kawat penghantar tersebut.
Besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar, selain tergantung dari besarnya beda tegangan juga dipengaruhi oleh:

      Besar kecilnya diameter atau garis tengah dari kawat penghantar.
        Jenis dari kawat penghantar.

Besar kecilnya arus listrik di ukur dengan satuan ampere atau disingkat A dan notasinya dituliskan dengan huruf I.
Nama Ampere diambil sebagai tanda penghormatan terhadap seorang sarjana perancis yang bernama Andre Marie Ampere (1755-1836).
Pada percobaan rangkaian elektronika pada umumnya kita akan menghubungkan dengan penggunaan arus listrik yang ukurannya relative kecil, sehingga untuk menuliskan nilai arus yang kecil tersebut diperlukan satuan yang lebih kecil dari ampere (A)

Satuan yang lebih kecil dari ampere adalah
2 mili Ampere =1ma = 0,001A =10-3A
1 micro Ampere = 1 uA =0,000.001 = 10-6 A

Dari hasil percobaan di atas ternyata kuat arus (I) berbanding langsung dengan beda tegangan (E), sehingga hasil bagai dari beda tegangan (E) dan arus (I) merupakan suatu bilangan tetap. Bilangan ini merupakan suatu tahanan dari kawat penghantar yang dilalui arus tadi.
Besar kecilnya tahanan dapat di ukur dengan satuan Ohm dan tahanan sendiri di tuliskan dengan notasi R.
Berdasarkan hokum Ohm, hubungan antara tegangan listrik, arus listrik dan tahanan listrik dapat dibuat persamaan sebagai berikut:



Timbulnya perbedaan antara tegangan yang terjadi pada percobaan di atas di sebabkan karena adanya tekanan dan perlawanan dari adanya perpindahan electron-elektron yang berpindah dari kutub negative ke kutub positif yang mengalir pada kawat penghantar tersebut.
Besar kecilnya tegangan listrik dapat diukur dengtan satuan Volt atau disingkat V dan notasinya dituliskan dengan huruf E.
Nama satuan Volt diambil sebagai tanda penghormatan yang diberikan terhadap seorang sarjana Italia yang bernama Alesandro Guiseppe Antomio Volta (1766-1857) yaitu sebagai penemu elemen Volta.
Perlu diketahui bahwa pada umumnya pembangkit tegangan listrik masa kini dapat menghasilkan tegangan listrik dalam jumlah yang sangat besar, yang ukurannya kadang-kadang sampai mencapai berjuta-juta Volt dan ini tentunya untuk menuliskan angka sebesar itu harus dituliskan dengan satuan listrik yang lebih besar dari Volt.
Satuan yang lebih besar dari Volt adalah:

1 kila Volt = 1 KV = 1.000 V = 103 V
1 mega Volt = 1MV = 1.000.000 V = 106 V

Dan sebaliknya pada percoban-percobaan elektronika kadang kala kita akan berhubungan dengan tegangan listrik yang nilainya lebih kecil dari satuan Volt.
Satuan yang lebih kecil dari Volt adalah:

1 mili Volt = 1 mV = 0,001V
1 micro Volt = 1 uV = 0,000,001 V
1 micro-micro Volt = 1 uuV = 0,000.000.000.001 V

Untuk mengukur ketiga besaran arus listrik di atas yaitu tegangan listrik, arus listrik dan tahanan listrik dapat dipergunakan sebuah alat ukur listrik yang dinamakan Avometer/multy meter.
sekiaan dulu terima kasih

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog

Blog Archive






ShoutMix chat widget




Blog List

Powered by Blogger.